TALES OF A MERE CREATION WHO TRIES TO WALK TOWARD ITS TRUE SELF - HUMANITY IS ALWAYS ON JOURNEY

Jumat, 22 Januari 2010

Melati di Ladang Gandum Part 1

Saya melangkah perlahan masuk ke dalam bangunan itu. Tidak banyak orang.
Saya lihat jam tangan saya, 05.45.
Wajar, pikir saya, acara memang baru dimulai jam 06.00 sore nanti.

Saya terduduk di sebuah kursi agak jauh dari sentral acara akan diadakan.
"Mari, duduk sini saja." Seorang wanita dewasa memanggil saya.
Tubuhnya agak gemuk, rambutnya cukup ikal, dan kacamata terpasang di muka yang tersenyum ramah pada saya. Mungkin seorang senior di sini saya pikir.
"Waduh tante, di sini saja ndak apa - apa." Elak saya.
"Sini saja, nanti acaranya nanti di sini kok." Seorang wanita lain memanggil saya. Seorang gadis lebih tepatnya. Rambut agak berombak, perawakan berisi dan cukup tinggi terenyum ramah pula pada saya.
Tidak enak kali ini untuk menolak. Dua kali menolak akan berdampak buruk bagi impresi pertama saya di tempat ini. "Baiklah." Saya menyahut dan melangkah lagi mendekat.

Benar - benar dekat, saya duduk di pusat acara.
"Ini lho dikenali." Ibu tadi berkata kepada anak - anak yang bersama si gadis.
Spontan saja saya segera berdiri untuk menghampiri mereka dan menyalami satu per satu. Empat orang bersama ibu itu di ruangan ini. Dua jejaka dengan gitar, satu si gadis, satu si ibu.

Tak lama seorang lain datang. Kali ini seorang laki - laki yang dewasa juga. Kira - kira sedewasa ibu tadi, atau lebih dewasa. Dia berjalan tergopoh - gopoh dengan sepasang kruk. Tampaknya ada masalah dengan kaki bapak ini.
"Mari. Siapa ini namanya?" Tanyanya tak kalah ramah dengan seisi ruangan itu.
Perbincangan kemudian mengalir diantara ibu, bapak, dan saya dengan diiringi latihan musik dari dua jejaka dan si gadis.
"Baiklah, dimulai saja, siapa yang bertugas hari ini?" Anjur Bapak tadi meskipun ruangan masih benar - benar lengang. Acarapun dimulai "Berapa pun kita yang hadir..." kata si gadis sebagai frasa pembuka.
___________________________________________________________

Melati adalah sebuah bunga kecil yang unik. Pohonnya perdu dengan batang yang tegak.
Bunga yang satu ini memiliki banyak kegunaan selain indah untuk dilihat. Bahan baku minyak wangi, bunga tabur, bagian dari rangkaian bunga, aroma masakan, dan juga teh merupakan banyak guna dari bunga ini.
Salah satu jenis melati yang populer di Indonesia adalah melati yang berwarna putih yaitu: Jasminum sambac. Bunga ini dijadikan sebagai salah satu simbol negara.
Masih banyak jenis melati lainnya meskipun belum ditemukan potensi ekonomi dan sosialnya.

Melati memiliki aroma yang khas.
Aroma bunga melati sangat menenangkan dan memiliki aura mistik di dalamnya.
Seringkali, mitos penampakan makhluk halus dikaitkan dengan aroma melati yang muncul tiba - tiba. Wajar saja, karena melati memang sering dipakai dalam berbagai upacara kedaerahan di berbagai pelosok negeri ini, termasuk pula di dalamnya upacara kematian.
___________________________________________________________

Perhelatan sederhana itu dimulai pukul 06.10. Belum benar - benar ada yang datang selain pasangan senior tadi, ketiga petugas acara, seorang anak yang bertugas mengurusi tampilan di layar, dan saya yang tidak benar - benar memiliki tugas apapun. Bagaimanapun acara tetap dimulai.
Nyanyian diangkat dan dipujikan dengan semangat. Tampaknya memang sudah biasa seperti ini. Suasana semangat ini kemudian membawa saya juga ikut bernyanyi. Entah karena miris atau semangat, yang penting memeriahkan suasana.

Doa pembukaan dibawakan si ibu. Di sela - sela doa, saya mendengar hentakan langkah kaki
beberapa orang. Akhirnya, pikir saya. Bukan saya sendiri. Ketika mata saya terbuka, terlihat seorang remaja lelaki di depan saya. Bapak senior kemudian menyuruh anak ini duduk di sebelah saya untuk menemani. Kembali saya mengulurkan tangan untuk bersalaman dengannya.

Remaja - remaja lain kemudian berdatangan seiring mengalirnya pujian dan doa.
Suasana yang sangat akrab dan hangat terjalin di ruangan kecil itu.
Sesi beralih dari puji - pujian dan doa - doa menuju sesi ceramah. Atau lebih familiar di telinga kita dengan istilah khotbah atau sermons.
___________________________________________________________

Salah satu tanaman pangan pokok di berbagai negara di dunia ini adalah gandum. Gandum (Triticum spp.) adalah sekelompok tanaman sereal yang kaya karbohidrat.

Di Indonesia sendiri, mungkin akan cukup sulit menemukan gandum utuh, karena negara ini memakai beras sebagai makanan pokoknya, di samping sagu dan jagung.
Kita bisa menemukan gandum olahan dalam bentuk tepung terigu yang kemudian dapat diolah menjadi berbagai makanan seperti kue dan roti.
___________________________________________________________

menuju ke bagian 2 >>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

change post's font color

 
Sign In | BloggerThemes | About Me | Contact Me | Help | Usage Rights

Copyright © 2011 THE WAY TO THE DAWN by Jaxo Leingod
Designed by Templatemo | Converted to blogger by BloggerThemes.Net