TALES OF A MERE CREATION WHO TRIES TO WALK TOWARD ITS TRUE SELF - HUMANITY IS ALWAYS ON JOURNEY

Jumat, 21 Oktober 2011

Suatu Malam di Suatu Lorong

Lorong itu tidak panjang.
Namun terasa panjang saat ku lihat dari kamera ponselku.
Tidak terlalu gelap, namun terlihat gelap dalam layar lcdnya.
Lorong itu hanya sepi. Kadang satu dua orang melintas di dekatku, kadang mobil atau motor juga. Namun tetap terasa sepi. Terasa kosong, lorong panjang-di kameraku-, dan gelap-di layar lcdnya- ini.

Semilir angin malam menyentuh kulitku.
Di lorong yang panjang namun tidak panjang, gelap namun tidak gelap - tapi tetap sepi - ini aku merenung.
Terduduk merenung, sambil melihat layar lcd ponsel, kadang menengok ke botol kola yang sudah kosong, mendengar seseorang (atau sesuatu...) yang lewat, atau sejenak terpaku melihat ke lorong itu.

Akankah ini akan jadi salah satu tempatku kelak? Akankah ini akan kulalui setiap hariku nanti? Akankah akan kuhabiskan waktuku menjadi penghuninya? Akankah? Mimpi buruk ataukah indah? Mana mungkin lorong yang terlihat panjang dan gelap adalah mimpi indah? Akankah, apakah, mungkinkah?

Tak tahu aku. Yang ingin aku lakukan saat ini, detik ini, hanya melihat ke arah lorong. Sambil ingin lepas dari segalanya. Sambil ingin bebas dari keterdudukanku di sini.

Lorong itu tidak panjang. Namun terlihat panjang di kamera ponselku. Tidak terlalu gelap, namun gelap dalam layar lcdnya. Sepi namun beberapa lalu lalang dekatku.

Ah, mungkin semua hanya fantasiku saja.

Download this article here
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

change post's font color

 
Sign In | BloggerThemes | About Me | Contact Me | Help | Usage Rights

Copyright © 2011 THE WAY TO THE DAWN by Jaxo Leingod
Designed by Templatemo | Converted to blogger by BloggerThemes.Net